You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Wirakanan
Desa Wirakanan

Kec. Kandanghaur, Kab. Indramayu, Provinsi Jawa Barat

Selamat Datang Di Website Resmi Pemerintah Desa Wirakanan. Menuju Desa Wirakanan Juara Dan Bermartabat Jika pengaduan kamu tidak keluar dalam aplikasi SIWIRA silahkan lakukan CLEAR CACHE di hp anda! Informasi: Lapak Desa sementara hubungi kepala dusun masing-masing. Selamat Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024

Bidan Desa Wirakanan Jelaskan Stunting dan DBD

Baebudin Cen 05 Juli 2025 Dibaca 41 Kali
Bidan Desa Wirakanan Jelaskan Stunting dan DBD

Kominfo Desa Wirakanan, Indramayu- Bidan Desa Wirakanan dari Puskesmas Kandanghaur, Rasti, AMd.Keb menyampaikan penjelasan stunting dan DBD (Demam Berdarah Dengue) pada kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Wirakanan yang dilaksanakan pada Sabtu (28/6/2025) Malam, di Aula Hotel Cipaganti 1, jalan raya Cipanas, Nomor 118, Desa Cimanganten, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

 

Dihadapan hadirin, Rasti, AMd.Keb menjelaskan definisi stunting, ciri-ciri stunting, penyebab stunting dan langkah pencegahan stunting. Selain itu juga, dijelaskan DBD dan pencegahannya.

 

"Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhannya," kata Rasti, AMd.Keb.

 

Lebih rinci Rasti, AMd.Keb mengatakan bahwa ciri-ciri stunting diantaranya tinggi badan lebih pendek dari anak seusianya, berat badan lebih rendah, perkembangan otak lama, mudah lelah, dan mudah sakit.

 

Penyebab stunting, lanjut Rasti, AMd.Keb, rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak. Rendahnya akses sanitasi dan air bersih, dengan terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan, termasuk sanitasi dan air bersih, merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Kurangnya stimulasi psikososial. Faktor Penyebab stunting juga dipengaruhi oleh pekerjaan ibu, tinggi badan ayah, tinggi badan ibu, pendapatan, jumlah anggota rumah tangga, pola asuh, dan pemberian ASI eksklusif. Anak memiliki penyakit bawaan, seperti penyakit jantung bawaan dan thalasemia. Infeksi kronik yang disebabkan kebersihan personal dan lingkungan yang buruk (diare kronis) dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi (Tuberculosis / TBC, difteri, pertussis, dan campak).

 

Rasti, AMd.Keb juga menjelaskan langkah pencegahan stunting. Dikatakannya, langkah pencegahannya dengan cara mengkonsunsi nutrisi sejak lahir, memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan, memantau timbang anak, pastikan anak mendapatkan nutrisi lengkap.

 

Selesainya menjelaskan stunting, Rasti, AMd.Keb melanjutkan penjelasan seputar DBD.

 

"Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti," kata Rasti, AMd.Keb.

 

Penyakit ini, lanjut Rasti, AMd.Keb, umumnya terjadi di daerah tropis terutama di musim hujan. DBD ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi serta radang di kulit. DBD dapat menyebabkan pendarahan, cacar, dan kebocoran plasma hingga syok.

 

Dijelaskannya, untuk pencegahan DBD dengan cara pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu juga diadakan penyuluhan dan edukasi ke masyarakat mengenai DBD.

 

Dikatakannya, untuk penanganan penderita DBD dengan cara, segera bawa penderita ke faskes terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Untuk pertolongan pertama, diberikan paracetamol atau sejesnis. Istirahat yang cukup. Perbanyak minum air putih. Berikan obat peredam demam. Jika terjadi pendarahan, segera bawa ke rumah sakit.

 

"Perlu diperhatikan. DBD dapat terjadi ke siapa saja. DBD dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Pencegahan, cara terbaik untuk menghindari DBD," kata Rasti, AMd.Keb mengakhiri pembicaraan.

 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kuwu Desa Wirakanan, H. Nurkat Hadikusomo beserta Pamong Desa Wirakanan, Lembaga Desa Wirakanan, Pendamping Desa Wirakanan Hamdani, S.PdI dan Abu Tolib, S.Sos, Sekretaris Cemat (Sekmat) Kandanghaur Wendy Irwandy, S.T., M.M, Kepala Seksi Tata Pemerintahan (Kasi Tapem) Kecamatan Kandanghaur, H. Sakim, S.E., M.A.P, Kasi PMD Kecamatan Kandanghaur, Hj. Cicih Sukaesih, S.IP dan Staf Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kasi PMD) Kecamatan Kandanghaur, Nursiman, S.E.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image